1. BIDANG PENDIDIKAN
Anak-anak Yatim pada umumnya dianggap oleh sebagian masyarakat selalu menyusahkan. Hal ini karena mereka kurang mendapat perhatian dari orang tuanya yang memang sudah meninggal. Selain itu pendidikan dalam keluarga juga kurang maksimal, sehingga afeksi atau sikap dan perilaku tidak seperti anak pada umumnya. Terlebih lagi dari segi ekonomi pada umumnya mereka tergolong kurang beruntung.
Sementara itu golongan lain yang kurang beruntung nasibnya adalah para dhu'afa. Golongan ini mempunyai latar belakang yang komplek berupa keterbelakangan pendidikan, keterampilan, sikap hidup dan lain-lain dari kedua orang tuanya. Ketidakpedulian terhadap mereka bisa berakibat : meningkatnya tindak kriminalitas, beban keluarga semakin berat, mereka terlantar dan lain-lain. Hal demikian ini bisa menjadi benih-benih kerawanan sosial.
Sebenarnya kedua golongan diatas sama-sama mempunyai potensi yang kalau diberi stimulus dan motivasi agar berkembang dan bisa menjadi orang yang mandiri bahkan bisa bermanfaat kepada keluarganya dan orang lain. Bahkan menurut pandangan agama ada hak mereka atas para aghniya, meskipun hanya beberapa persen saja. Untuk itu Lazis SGF memprogramkan Beasiswa sebagai berikut :
- Beasiswa Anak Yatim dan Dhu'afa
- Beasiswa Anak Sekolah di Pesantren
- Pelatihan Tilawatil Qur'an
- Training KewirausahaanPara dhua'fa pada umumnya tidak hanya lemah ekonomi/modal tetapi lemah juga dalam hal manajemen, pemasaran serta etos kerja. Untuk itu perlu dibekali dengan training agar mereka bisa bertahan hidup dan bisa berkembang.
2. BIDANG EKONOMI
Seiring dengan perkembangan zaman yang menuntut tingginya daya saing, pengelolaan yang profesional dan etos kerja yang tinggi maka tidak sedikit anggota masyarakat yang tersisih. Hal ini akan menambah pengganguran dan kemiskinan. Keadaan yang demikian, kalau tidak ada upaya membawa akibat terjadinya kerawanan sosial yang pada gilirannya akan menambah tingginya angka kriminalitas.
3. BIDANG SOSIAL KEAGAMAAN :
Seiring dengan perkembangan zaman yang menuntut tingginya daya saing, pengelolaan yang profesional dan etos kerja yang tinggi maka tidak sedikit anggota masyarakat yang tersisih. Hal ini akan menambah pengganguran dan kemiskinan. Keadaan yang demikian, kalau tidak ada upaya membawa akibat terjadinya kerawanan sosial yang pada gilirannya akan menambah tingginya angka kriminalitas.
- Bantuan Sarana Produktif
- Bantuan Modal Dhu'afa
3. BIDANG SOSIAL KEAGAMAAN :
- Bantuan Pembangunan Masjid dan Musholla
- Santunan Anak Yatim dan Dhua'fa
- Penyelenggaraan Qurban
- Bantuan Bencana Alam
- Desa/RW/RT binaan Lingkungan hidup
- Pengobatan gratis
- Balita gizi sehat