MAJU DAN MANDIRI BERSAMA CSR-LAZIS SGF

Selasa, 19 Juli 2011

SEDEKAH

SEDEKAH itu pada hakikatnya adalah ujian dari Allah pada jalur hablum minannas. Oleh karen itu, seperti ibadah-ibadah lainnya, bersedekah haruslah dilakukan dengan niat semata-mata mematuhi perintah Allah (lillahi ta'ala), tidak perlu diketahui oleh orang lain, cukup antara kita dengan Allah saja.

Sedekah yang kita keluarkan hendaklah yang 'berkualitas'. Artinya, besarnya sedekah tersebut sebanding dengan kemampuan kita. Atau dengan perkataan lain, besarnya sedekah itu bagi kita sendiri mempunyai nilai atau makna yang cukup berarti.
Bila kita suatu ketika merasa bahagia karena mendapat nikmat Allah, misalnya lulus ujian sekolah atau lamaran kerja diterima atau apapun itu, mendapat rezeki yang tidak disangka-sangka, maka keluarkankan sedekah besarnya kira-kira sanggup untuk membuat penerimanya merasa bahagia persis seperti apa yang kita rasakan. Pengalaman menunjukkan, bahwa dengan cara demikian seringkali Allah memberi tambahan nikmat atau rezeki yang tidak terduga-duga. Sedekah adalah pintu gaib untuk penambahan rezeki, demikian kata para ahli hikmah. Rasulullah SAW, bersabda : "Mohonlah rezeki dengan memperbanyak sedekah."
Allah akan tetap menguji kita untuk melakukan sedekah, meskipun kita dalam keadaan susah. Kita tidak perlu khawatir, karena sedkah tidak akan mengakibatkan kemiskinan, tetapi sebaliknya Allah akan menggantinya dengan rezeki yang lebih baik. Tidak ada orang yang jatuh miskin lantaran bersedekah.

Surat Al Baqarah ayat : 268
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadanya dan karunia".

Sedekah dapat memperpanjang usia, hal ini dikisahkan dalam hadits Rasulullah SAW sebagai berikut :
"Seorang Yahudi berpapasan dengan Rasulullah, lalu orang itu berkata, "Assamu'alaika!' (celakalah engkau Muhammad). Nabi pun menjawab : 'Wa'alaika!' (Dan juga untukmu). Para sahabat nabi berkata. 'Sesungguhnya dia telah mengucapkan salam kematian kepada engkau.' Nabi SAW berkata, 'Aku telah menjawabnya dengan jawaban demikianjuga untuknya.' Kemudian Nabi berkata lagi kepada sahabatnya, 'Sesungguhnya orang Yahudi itu akan digigit ular di tengkuknya, kemudian dia akan mato.' Selang beberapa waktu, Yahudi itu berjalan sambil membawa setumpuk kayu bakar. Itu berarti dia tidaklah mati sebagaimana dikabarkan oleh Nabi. Rasulullah berkata padanya, "Letakkan kayu itu!" maka Yahudi itupun meletakkan kayu baka ritu. Setelah dibuka, di dalam kayu tersebut ternyata ada seekor ular sedang mengigit kayu. Nabi SAW bersabda : 'Hai Yahudi, amala apa yang telah engkau lakukan hari ini?" Oarng Yahudi itu menjawab, "Aku tidak melakukan apa-apa kecuali aku datang dengan membawa kayu bakar ini, dan aku mempunyai dua potong roti, yang satu potong aku makan, sedangkan yang satu potong lagi aku sedekahkan kepada orang miskin. Rasulullah SAW. Kemudian bersabda, Sesungguhnya sedekah dapat menolak kematian yang buruk dari manusia.
Sayidina Ali BIn Abi Thalib r.a berkata : "Allah SWT mengistimewakan sebagian para hamba-Nya dengan anugerah kekayaan dari-Nya guna daptat dinikmati juga oleh hamba-hambaNya yang lain. Maka ia pun membiarkan harta itu di tangan mereka (orang-orang kaya) selama mereka mau menggunakannya untuk kepentingan orang banyak. Tetapi jika mereka hanya menggenggamnya untuk diri sendiri, niscaya ia mencabutnya dari mereka dan memindahkannya kepada orang lain.

Allah Yang Maha Kaya dan Maha Pemurah berfirman :

Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.

"BUKANLAH SUATU YANG MENGHERANKAN, SEORANG FAKIR MENCINTAI ORANG YANG SUKA BERBUAT BAIK KEPADANYA,
TETAPI YANG MENGHERANKAN SEORANG YANG BERBUAT BAIK JUSTRU MENCINTAI SI MISKIN."





Kamis, 14 Juli 2011

Mutiara Ilmu


Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar) ketika Dia berkata. “Jadilah !” Maka jadilah sesuatu itu. Firman-Nya adalah benar, dan milik-Nyalah segala kekuasaan pada waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dialah Yang Mahabijaksana. Mahateliti.
(Qs. Al An’am : 73)



Dan sungguh telah kami binasakan negeri-negeri disekitarmu, dan juga telah Kami jelaskan berulang-ulang tanda-tanda (Kebesaran Kami), agar mereka kembali (bertobat)
(Al Ahqaf . 27)


Surat Al Baqarah : 20


Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.